Wisata Kuliner Bandung: Cuanki, Sejarah, Resep, dan Rekomendasi Tempat Makan
Wisata kuliner Bandung tak lengkap tanpa cuanki. Simak sejarah, filosofi, resep, hingga rekomendasi warung cuanki favorit wisatawan.

INFONA - Bandung selalu punya cara unik memikat hati wisatawan. Kota Kembang ini dikenal dengan udara sejuk pegunungan, deretan tempat wisata Instagramable, hingga budaya kreatif yang terus berkembang.
Bandung juga menyuguhkan kuliner legendaris yang sudah jadi ikon seperti Cuanki. Jajanan ini bukan hanya soal rasa, tapi juga kisah hidup dan budaya yang teranyam di dalamnya, membaurkan aroma nostalgia dan kekinian dalam tiap suapan.
Bagi generasi muda hingga keluarga traveler, Cuanki bukan sekadar jajanan pinggir jalan, melainkan bagian dari identitas kuliner Bandung yang sarat nostalgia. Cita rasa gurih dengan kuah kaldu hangat, berpadu dengan suasana kota yang ramah dan santai, menjadikan Cuanki selalu relevan di setiap zaman.
Cuanki sering disebut sebagai bakso khas Bandung. Namun sebenarnya, kuliner ini punya filosofi dan kisah panjang. Nama Cuanki diperkirakan berasal dari singkatan “Cari Uang Jalan Kaki” dalam bahasa Sunda. Julukan ini merujuk pada kegigihan penjual cuanki yang berkeliling dengan pikulan atau gerobak kecil, berjalan kaki menyusuri gang-gang Bandung.
Kini, Cuanki telah berevolusi. Dari sekadar jajanan kaki lima, ia hadir di warung, kedai modern, bahkan masuk ke daftar kuliner favorit wisatawan domestik dan mancanegara.
Sejarah Cuanki: Dari Akulturasi Budaya Hingga Jadi Ikon Bandung
Asal-usul cuanki tidak lepas dari akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa Barat. Konon, pada abad ke-16, seorang pedagang Tionghoa yang menikah dengan perempuan Cirebon menciptakan resep dimsum kuah dengan sentuhan bumbu lokal.
Awalnya, sajian ini dikenal sebagai Bakso Tahu Kuah Choan Kie, menggunakan daging babi dan populer di kalangan keturunan Tionghoa di Bandung dan Cimahi.
Baru pada 1980-an, resep cuanki diadaptasi agar lebih diterima masyarakat luas. Daging babi diganti dengan ikan tenggiri, sehingga semakin akrab dengan lidah orang Sunda. Dari sinilah cuanki menjadi ikon kuliner Bandung yang tak lekang oleh waktu.
Bagi yang ingin mencoba membuat sendiri di rumah, berikut resep Bakso Cuanki Ayam, Ala Chef Devina Hermawan:
Resep Cuanki Ayam :
Bahan Bakso:
400 gr paha ayam filet
4 siung bawang putih
2 sdm bawang merah goreng
½ sdt merica, 1 sdt garam, 2 sdt kaldu bubuk
½ sdm gula pasir
2,5 sdt baking powder
2 sdm kecap ikan, 2 sdm minyak, 2 butir telur
125 gr air es
260 gr tepung tapioka, 30 gr tepung terigu
Bahan Kuah:
600 gr tulang rongkong ayam
3 liter air
1 sdm bawang putih goreng, 1 sdm bawang merah goreng
3 batang seledri
1 sdm gula pasir, 1 sdm garam, 2 sdt kaldu ayam, 2 sdt kaldu jamur, ¼ sdt merica
Pelengkap:
Kulit pangsit, tahu putih, bakso sapi, sambal rawit, kecap manis, jeruk nipis
Langkah memasak:
1. Rebus tulang ayam, bilas, lalu rebus kembali 1–2 jam hingga kaldu keluar. Tambahkan bumbu kuah.
2. Haluskan ayam dan bumbu adonan, campur dengan tepung, telur, kecap ikan, minyak, dan air es.
3. Bentuk adonan untuk bakso, tahu isi, dan siomay goreng.
4. Goreng pangsit dan siomay hingga kecokelatan.
5. Masukkan bakso ke dalam kuah bersama tahu isi, sajikan panas dengan pelengkap.
Tempat Makan Cuanki Legendaris di Bandung
Bagi wisatawan yang ingin mencicipi cuanki otentik langsung di Bandung, berikut rekomendasi warung populer yang selalu jadi incaran:
1. Cuanki Serayu
Lokasi: Jl. Serayu No.2, Cihapit, Bandung Wetan
Jam buka: 11.00 – 19.00 WIB (tutup lebih cepat jika habis)
Harga: Rp20.000 – Rp25.000/porsi
Highlight: Kuah gurih autentik, favorit warga lokal dan wisatawan sejak lama.
2. Cuanki GDR (Geger Kalong)
Lokasi: Jl. Geger Kalong Hilir No.25, Sukasari
Jam buka: 10.00 – 21.00 WIB
Harga: Rp18.000 – Rp22.000/porsi
Highlight: Isian lengkap, kuah segar, jadi favorit mahasiswa sekitar kampus.
3. Cuanki Wildan
Lokasi: Jl. Purnawarman No.1, Babakan Ciamis
Jam buka: 11.00 – 22.00 WIB
Harga: mulai Rp18.000/porsi
Highlight: Kuah bening ringan, cocok untuk pecinta rasa kaldu yang tidak terlalu pekat.
Perbedaancuanki dengan bakso biasa
Cuanki memiliki isian beragam seperti tahu isi, siomay goreng, hingga pangsit, sedangkan bakso biasanya hanya bulatan daging.
Makan cuanki, paling nikmat disantap sore hingga malam saat udara Bandung mulai dingin.
Bagi traveler yang mencari pengalaman kuliner otentik di Bandung, cuanki adalah pilihan wajib. Rasanya yang hangat, sejarahnya yang panjang, dan filosofi yang kental membuat makanan ini lebih dari sekadar jajanan jalanan.
Dari warung legendaris Serayu hingga Cuanki GDR dan Wildan, setiap suapan selalu menghadirkan cerita tentang Bandung: kota yang kreatif, ramah, dan selalu bikin rindu untuk kembali.***
Penulis: WD Nursari
Editor: Tim infona.id