Perjalanan Cireng: Dari Camilan Sederhana hingga Makanan Populer di Indonesia
hingga isian yang beragam. Kini, cireng hadir dalam berbagai varian rasa, seperti oncom, keju, ayam, bahkan cokelat. Inovasi ini tidak hanya memperkaya cita

INFONA.id - Awalnya hanya camilan sederhana yang dijajakan oleh pedagang kaki lima di Jawa Barat, Cireng kini telah berkembang menjadi salah satu makanan ringan paling populer di Indonesia. Perjalanan cireng dari jajanan pinggir jalan hingga fenomena kuliner nasional dipengaruhi oleh berbagai faktor penting.
1. Kreativitas dan Inovasi
Cireng tradisional dibuat dari tepung kanji atau tapioka yang digoreng, menghasilkan tekstur kenyal di dalam dan renyah di luar. Seiring waktu, muncul berbagai inovasi, mulai dari tambahan bumbu hingga isian yang beragam.
Kini, cireng hadir dalam berbagai varian rasa, seperti oncom, keju, ayam, bahkan cokelat. Inovasi ini tidak hanya memperkaya cita rasa, tetapi juga membuat cireng semakin diminati oleh berbagai kalangan.
2. Penyebaran dan Popularitas
Pada era 1980-an, cireng mulai populer di kalangan masyarakat Jawa Barat, terutama di Bandung. Pedagang kaki lima menjadi ujung tombak penyebarannya, menjajakan cireng di berbagai sudut kota.
Kemudahan dalam pembuatannya serta bahan-bahannya yang murah dan mudah ditemukan turut mempercepat penyebaran cireng hingga ke berbagai daerah di Indonesia.
3. Peran Media Sosial dalam Tren Kuliner
Media sosial berkontribusi besar dalam memperkenalkan cireng ke masyarakat yang lebih luas. Platform seperti Instagram dan TikTok dipenuhi dengan resep serta kreasi unik cireng, yang mendorong banyak orang untuk mencoba membuatnya sendiri atau mencarinya di pasar.
Tak jarang, video tutorial tentang cireng menjadi viral, sehingga semakin meningkatkan popularitasnya, terutama di kalangan anak muda.
4. Potensi Bisnis dan Industri Kuliner
Dari sekadar camilan rumahan, cireng kini telah menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Banyak usaha kecil menengah (UKM) yang menjual cireng dalam bentuk frozen food, bahkan beberapa brand terkenal seperti Cireng Salju dan Cireng Cipaganti telah berhasil menembus pasar nasional. Selain itu, kehadiran cireng di berbagai festival kuliner membuktikan bahwa makanan ini memiliki daya tarik luas dan terus berkembang mengikuti tren pasar.
5. Keterjangkauan dan Variasi yang Tak Terbatas
Salah satu alasan utama popularitas cireng adalah harganya yang terjangkau. Bahan-bahannya murah dan mudah ditemukan, sehingga siapa pun bisa membuatnya sendiri di rumah. Selain itu, dengan banyaknya variasi rasa dan isian, cireng tetap relevan dan tidak membosankan bagi penikmatnya.
Cireng telah membuktikan dirinya sebagai camilan yang fleksibel dan inovatif. Dari jajanan kaki lima hingga menjadi bagian dari industri kuliner modern, cireng terus beradaptasi dan berkembang sesuai dengan selera masyarakat.
Popularitasnya yang terus meningkat menunjukkan bahwa makanan sederhana pun bisa menjadi ikon kuliner yang dicintai di seluruh Indonesia.***
Penulis: Sanny Abraham
Editor: Tim infona.id