Menyeruput Cerita dari Lereng Batur: Sensasi Fruity Kopi Kintamani

INFONA - Di dataran tinggi Bali, tepatnya di Kintamani, secangkir kopi bukan sekadar pelepas kantuk. Ia menjadi pintu masuk menuju pengalaman rasa yang unik, memadukan aroma buah segar dan keasaman cerah yang jarang dijumpai pada kopi Nusantara lainnya.

Bayangkan pagi yang berselimut kabut di lereng Gunung Batur. Suhu sejuk mengiringi langkah para petani yang merawat tanaman kopi di antara barisan pohon jeruk. Di sinilah akar cerita kopi Kintamani bermula.

Sistem irigasi tradisional subak mengalirkan kesuburan, sementara perpaduan tanaman kopi dan jeruk menghadirkan sesuatu yang tak biasa: biji kopi yang secara alami menyerap aroma citrus dari lingkungan sekitarnya.

Hasilnya bukan kopi pahit dan berat seperti yang lazim dijumpai di dataran rendah. Kopi Kintamani menyapa lidah dengan rasa ringan, aroma floral yang halus, serta keasaman tinggi yang mengingatkan pada perasan lemon segar.

Body-nya medium, dengan aftertaste bersih yang tak menyisakan rasa pahit di ujung lidah, kombinasi yang membuatnya banyak digemari, terutama di kafe-kafe spesialti, dari Ubud hingga Tokyo.

Keunikan rasa ini tidak datang begitu saja. Para petani Kintamani menanam dengan cara yang alami, minim bahan kimia, dan penuh kesadaran terhadap keseimbangan alam. Setiap proses, dari panen hingga pascapanen, dilakukan dengan cermat agar kualitas dan keaslian rasa tetap terjaga.

Tak heran, kopi Kintamani tak hanya jadi kebanggaan lokal, tapi juga telah mengantongi sertifikasi Indikasi Geografis sebagai pengakuan akan karakteristik unik yang tak bisa direplikasi di tempat lain.

Bagi Anda yang tengah mencari cita rasa kopi yang segar, ringan, dan penuh karakter, Kintamani menyuguhkannya dalam satu cangkir. Sebuah perjalanan rasa dari tanah Bali, yang tak hanya bisa dinikmati, tapi juga dirasakan.