1. Home
  2. Ragam

SMANSA Lawan Mafia Tanah: Suara Rakyat Tak Bisa Dibungkam

Warga Bandung bersatu jaga SMANSA! Aksi damai dengan puisi, karangan bunga, dan karya seni lawan perampasan lahan sekolah bersejarah.

WhatsApp Image 2025-04-27 at 10.19.12 AM

INFONA.id- Suasana Minggu pagi di SMAN 1 Bandung berubah menjadi panggung solidaritas dan ekspresi damai. Ratusan siswa, alumni, seniman, dan masyarakat umum berkumpul dalam sebuahaksi damaiuntuk mendukung perjuangan SMANSA menghadapi ancaman mafia tanah yang mengincar lahan sekolah legendaris ini.

Acara yang diinisiasi olehKomunitas Pesepeda SMANSA Bandung, GAS,ini diawali dengan bersepeda dari berbagai penjuru kota menuju halaman sekolah. Dengan penuh semangat, para peserta menyuarakan satu suara:pertahankan ruang pendidikan, lawan perampasan lahan.

Sorotan utama aksi damai ini datang dari penampilan kelompok teater"Ah", yang membacakan puisi-puisi bernuansa perlawanan dan cinta terhadap tanah kelahiran. Setiap bait puisi mengalirkan kegelisahan warga Bandung atas nasib SMAN 1, sekaligus membangkitkan semangat untuk terus menjaga institusi pendidikan dari kepentingan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Pembacaan puisi dilakukan oleh beberapa orang anggota reater seperti Erwin Nugroho, Nita Ratna yang merupakan para alumni, juga beberapa orasi menyerukan dukungan terhadap sekolah mereka.

Ekspresikan kegelisahan melalui orasi, puisi dan karya seni rupa

Tidak hanya melalui kata-kata dan kehadiran fisik, perhatian dan dukungan juga datang dalam bentukkarangan bungayang memenuhi sepanjang pagar sekolah.

Karangan-karangan bunga tersebut dikirim oleh para alumni, organisasi masyarakat, serta komunitas peduli pendidikan, sebagai simbol cinta dan dukungan moral bagi SMANSA. Deretan bunga ini menciptakan pemandangan yang haru dan penuh makna, menunjukkan bahwa banyak pihak menaruh perhatian besar pada persoalan ini.

Selain itu, pagar dan tembok sekolah dihiasi dengankarya seni dan spandukyang berisi ekspresi kegelisahan, protes, dan harapan. Karya-karya tersebut dibuat oleh siswa, alumni, serta seniman lokal yang merasa terpanggil untuk menyuarakan keresahan mereka secara visual. Pesan-pesan seperti“SMANSA Not For Sale”,“SMANSA Milik Rakyat Bandung”, dan“Jangan Rampas Sekolah Kami”terpampang jelas, menjadi bentuk perlawanan kreatif yang kuat namun tetap damai.

Aksi damai ini bukan sekadar unjuk rasa, melainkan juga menjadi peristiwa budaya yang menggabungkan seni, solidaritas, dan semangat kebersamaan. Pesan yang dibawa sangat jelas: SMAN 1 Bandung bukan hanya sekadar bangunan, melainkan simbol pendidikan dan sejarah yang harus dijaga bersama.

Kegiatan diakhiri dengan deklarasi terbuka dari seluruh peserta, menyerukan kepada pemerintah dan aparat hukum untuk segera mengambil langkah tegas dalam melindungi SMANSA dari ancaman mafia tanah, dan memastikan ruang belajar tidak menjadi korban kepentingan bisnis.

Aksi damai di SMAN 1 Bandung pada 27 April 2025 membuktikan bahwa kekuatan rakyat bisa bersuara melalui seni, solidaritas, dan gerakan komunitas. Dari puisi dan sepeda, hingga karangan bunga dan karya seni, semua bersatu menyampaikan satu pesan:SMANSA harus tetap berdiri untuk generasi mendatang.***

Penulis: Rusli Anwar

Editor: Tim infona.id