5 Waktu Terbaik untuk Menjual Emas Agar Tidak Rugi
Kapan waktu terbaik untuk menjual emas? Simak 5 momen paling menguntungkan menjual emas Antam atau UBS agar tak rugi, hanya di Infona.id.

infona.id - Banyak orang berpikir bahwa menjual emas bisa dilakukan kapan saja. Padahal, untuk mendapatkan harga jual terbaik, kamu perlu memperhatikan waktu dan kondisi pasar.
Emas memang cenderung naik nilainya dalam jangka panjang, tetapi memilih waktu yang tepat untuk menjual dapat memberikan selisih keuntungan yang signifikan—bahkan ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung berat emas yang kamu miliki.
Berikut adalah 5 waktu terbaik untuk menjual emas agar kamu tidak rugi—bahkan bisa untung besar.
1. Saat Harga Emas Global Mengalami Kenaikan Tajam
Harga emas dunia sangat memengaruhi harga emas di Indonesia, terutama produk seperti Antam yang terhubung dengan pasar internasional.
Kapan biasanya naik tajam?
Saat terjadi ketegangan geopolitik (misalnya perang, konflik regional)
Ketika nilai dolar AS melemah
Ketika inflasi meningkat tajam
Tips:
Pantau harga emas dunia melalui situs seperti Investing.com atau Kitco.com. Saat harga global naik, harga dalam negeri biasanya ikut melonjak.
2. Setelah Menyimpan Emas Selama 3–5 Tahun
Investasi emas idealnya bersifat jangka menengah hingga panjang. Rata-rata kenaikan harga emas mencapai 5–10% per tahun (tergantung kondisi ekonomi).
Jika kamu sudah menyimpan emas selama 3–5 tahun, kemungkinan besar nilai emasmu sudah naik cukup signifikan, dan saatnya bisa kamu pertimbangkan untuk take profit.
Tips:
Gunakan kalkulator investasi emas untuk menghitung estimasi keuntunganmu dari harga beli awal hingga harga saat ini.
3. Menjelang Hari Raya atau Musim Pernikahan
Permintaan emas, terutama perhiasan dan logam mulia, sering meningkat menjelang:
Idul Fitri
Imlek
Musim pernikahan (Mei–September)
Saat permintaan tinggi, harga jual emas juga cenderung naik, terutama di pasar lokal dan toko emas.
Catatan:
Ini berlaku kuat untuk emas UBS dan emas batangan kecil (1–5 gram) yang laris di pasar lokal.
4. Ketika Rupiah Melemah terhadap Dolar AS
Karena harga emas ditentukan dalam dolar, pelemahan nilai tukar rupiah bisa mendorong harga emas dalam rupiah menjadi lebih tinggi—bahkan meskipun harga emas dunia stagnan.
Contoh:
Jika 1 USD = Rp 14.000 naik menjadi Rp 16.000, maka harga emas dalam rupiah otomatis ikut terkerek naik.
Pantau kurs dolar di:
Bloomberg
Aplikasi trading atau marketplace emas digital
5. Saat Butuh Dana Mendesak dan Harga Masih Menguntungkan
Memang idealnya menjual emas dilakukan dalam kondisi pasar bagus. Tapi jika kamu butuh dana cepat, jangan tunggu harga sempurna.
Jika:
Harga emas saat ini masih lebih tinggi dari harga belimu,
dan kebutuhan dana bersifat mendesak atau strategis (misalnya untuk modal usaha atau pendidikan)
Tips:
Hindari menjual saat harga emas sedang turun drastis (bearish). Jika bisa, gadaikan dulu di Pegadaian sebagai alternatif.
Waktu yang Tepat = Keuntungan Maksimal
Menjual emas agar tidak rugi bukan soal keberuntungan, tapi pemahaman terhadap pasar dan tujuan keuanganmu. Dengan mengetahui 5 waktu terbaik di atas, kamu bisa menyusun strategi jual emas yang lebih cerdas dan terencana.
Selalu pantau harga emas, simpan emas dalam jangka waktu yang optimal, dan manfaatkan momen ekonomi atau musiman untuk mendapatkan nilai jual terbaik.
Ingin tips lebih lanjut seputar investasi emas, jual-beli logam mulia, atau strategi keuangan pribadi lainnya?
Jangan lewatkan artikel menarik lainnya hanya di Infona.id.
Penulis: Sanny Abraham
Editor: Tim infona.id